HAMPA YANG MENYIKSA
Kembali ku dalam sendu setiap mengingat kejadian itu.
Kehampaan menempati ruang hati ini.
Aku kehilangan arah jalan hingga masuk kedalam lorong yang teramat gelap.
Tidak ada seorangpun yang dapat menemukanku disini.
Ahh, sunggguh menyebalkan.
Dibalut amarah juga sedih.
Menangis tiada henti
Berteriak tolong.. tolong
Bisakah hentikan rasa sakit yang begitu menyayat hati dan jiwaku?
Sungguh tak utuh lagi diriku
Saat cinta lenyap tak bersisa meninggalkanku.
Hancur berkeping - keping hingga bagian terkecil.
Mengapa terjadi?
Hati sungguh tidak menginginkannya
Namun kemana engkau pergi, akal sehat, saat aku berhadapan dengannya?
Mengapa kau tak menolongku menguasai raga ini?
Hingga hanya amarah yang terlihat olehnya
Yang membuatku menjadi sosok mengerikan dimatanya
Seperti insan tak berkasih.
Egois kau tunjukkan...
Haruskah aku mengutuki kebodohanku?
Sekarang, ia berpaling dan takkan pernah menatap kearahku lagi.
Dengan mudah ia lupakan segala cerita yang tlah kami lalui
Tapi tidak denganku.
Semua kenangan masih tersimpan segar dalam otakku.
Kini ia pergi bersama kebahagiaan yang baru,
Sedangkan aku menangis dalam penyesalan selamanya.
Mungkin inilah hukuman atas keegoisanku.
Kehampaan menempati ruang hati ini.
Aku kehilangan arah jalan hingga masuk kedalam lorong yang teramat gelap.
Tidak ada seorangpun yang dapat menemukanku disini.
Ahh, sunggguh menyebalkan.
Dibalut amarah juga sedih.
Menangis tiada henti
Berteriak tolong.. tolong
Bisakah hentikan rasa sakit yang begitu menyayat hati dan jiwaku?
Sungguh tak utuh lagi diriku
Saat cinta lenyap tak bersisa meninggalkanku.
Hancur berkeping - keping hingga bagian terkecil.
Mengapa terjadi?
Hati sungguh tidak menginginkannya
Namun kemana engkau pergi, akal sehat, saat aku berhadapan dengannya?
Mengapa kau tak menolongku menguasai raga ini?
Hingga hanya amarah yang terlihat olehnya
Yang membuatku menjadi sosok mengerikan dimatanya
Seperti insan tak berkasih.
Egois kau tunjukkan...
Haruskah aku mengutuki kebodohanku?
Sekarang, ia berpaling dan takkan pernah menatap kearahku lagi.
Dengan mudah ia lupakan segala cerita yang tlah kami lalui
Tapi tidak denganku.
Semua kenangan masih tersimpan segar dalam otakku.
Kini ia pergi bersama kebahagiaan yang baru,
Sedangkan aku menangis dalam penyesalan selamanya.
Mungkin inilah hukuman atas keegoisanku.
Komentar
Posting Komentar