HUJAN, SENJA, & AKU



Senja mencintai hujan, juga hujan mencintai senja nya.
Mereka selalu berhasil menciptakan kenangan terindah,
serta terdalam dilubuk hati yang jauh disana.
Betapa serasi nya mereka jika bersatu,
barangkali bumi ini hanya akan penuh haru.

Ingin senja dan hujan bersama,
namun sayang semesta menentang.
Mereka dipisahkan secara paksa.
Sebab mungkin, tuan tau jika mereka bersama,
puan - puan hanya akan penuh dengan drama.

Senja dilenyapkan oleh kedatangan hujan.
Kemudian hujan terisak tersedu - sedu.
Romantisme senja dan hujan menyesakkan dadaku.
Betapa ironisnya mereka !
Layaknya kau dan aku.

Rindu dan kenangan beradu.
Aku tidak memiliki daya.
Ingin menangis sampai mati pun aku,
tetap takkan mampu melupakan mu.

Hujan dan senja Desember,
melalang lebih sering daripada dulu,
sebab mereka merindu,
menangisi masa - masa yang tlah lalu.
Terlebih aku, rindu yang kini melanda
kian menyiksa.
Bagaimana tidak, dibawah hujan maupun senja
kita memiliki cerita.
Dibawah hujan dan senja kita pernah memadu kasih
yang kini hanya tinggal kenangan.

Hujan dan senja Desember,
seakan terlalu hanyut dalam duka dan luka.
Jadi, bolehkah aku tenggelam dan menyelami
rindu ini sedalam - dalamnya?
Selagi cinta masih milikmu.

Hujan dan senja,
mengisi hari - hari bulan Desember tahun ini.
Sehabis hujan turun membasahi bumi dengan kesedihannya.
Senja hadir memeluk bumi dengan kehangatannya.
Aku ingin sekali kau dan aku menjadi
seperti senja dan hujan.
Saling menjaga dalam diam serta saling mencinta dengan ikhlas.
Dan aku berharap tidak ada dendam yang bersemayam
diantara kita.

Pada hujan dan senja Desember,
Ku titipkan rindu untuknya.
Ku mohon selipkan sekali saja,
rindu dalam lubuk hatinya.
Setidaknya hanya untuk melembutkan hati
yang keras karena amarah.
Bukan untuk mengembalikannya kepadaku.
Karena kutau, itu sukar dan mustahil untuk dilakukan.


Bekasi, 05 Desember 2017





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRUE LOVE

KEINDAHAN MEMBERI

HARAPAN