KEINDAHAN MEMBERI
Saya adalah orang yang sangat memperhitungkan segala sesuatunya. Semua hal yang ada selalu saya buat perincian. Mengapa? Karena saya takut akan kegagalan ataupun keterpurukan. Oleh karenanya, saya tidak suka banyak memberi. Bagi saya, memberi sama hal nya dengan mengurangi sesuatu yang ada. Bukankah faktanya begitu? Seperti itulah pemikiran saya dulu sebelum saya merasakan kebaikan Tuhan. Dari awal saya mulai bekerja, pemimpin rohani saya sudah memberi tahu tentang pentingnya memberi perpuluhan. Dia bekata bahwa saya harus memberi persembahan dari sebagian hasil yang saya dapatkan (lebih tepatnya sepuluh persen nya). Bukan karena Tuhan membutuhkan persembahan itu melainkan hanya sebagai ucapan syukur atas berkat yang sudah Ia berikan. Saya sangat paham akan apa yang dibicarakan oleh kakak rohani saya ini. Tapi saat saya ingin memberi, muncul rasa tawar menawar dihati saya. Saya berpikir sayang sekali memberi sepuluh persen dari uang saya, lebih baik saya tabung atau saya gunakan ...